Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan salah satu
upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran
lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas kerja. dibawah ini merupakan penerapan K3 di Farm dan Bengkel.
A. Prosedur Savety
Pada kebanyakan tempat kerja prosedur savety biasanya sudah
ada dan sudah ditentukan, sesuai dengan tempat dan bidang kerja masing-masing.
10 langkah prosedur keselamatan kerja yang dapat dipedomi diuraikan sebagai
berikut:
- Keselamatan adalah masalah semua orang
Apabila Anda melihat ada sesuatu yang salah, jangan
tinggalkan, Diskusi berkala dengan rekan kerja, supervisor, dan pekerja
merupakan kunci terhadap keselamatan. Oleh karena itu perlu dikembangkan sistem
pertukaran informasi, ide, dan permasalahan serta rentang waktu untuk
pengecekan berkala. Perbaikan kecil, harian, merupakan kunci dari lingkungan
kerja yang aman dan produktif.
- Gunakan Ruangan dengan baik
Jangan mencampuradukan ruangan untuk bekerja,
istirahat, dan gudang. Bersihkan ruang kerja, dan lengkapi dengan penerangan
yang memadai. Air minum dan fasilitas kamar kecil yang bersih harus tersedia.
Jadwalkan beberapa menit untuk mengecek ruang kerja
Anda, Idealnya Anda harus bekerja pada ketinggian bahu dalam postur tubuh alami
yang mengurangi gerakan penunduk, menekuk ataupun mengangkat tangan,
Barang-barang yang sering dipakai harus berada dalam jangkauan anda.
Pastikan mesin dengan bagian bergerak yang berbahaya
tetap terjaga, juga koneksi listrik dan kabelnya dalam pabrik. Periksa dan
rawat peralatan Anda secara teratur. Periksa setidaknya satu bulan sekali untuk
memastikan tidak ada bagian-bagian rusak atau tidak stabil.
Bukan hanya pabrik yang memapari Anda dengan bahaya
seperti debu, kimia, suara, dan panas. Kantor dan rumah sama-sama punya potensi
bahaya. Upayakan memaksimalkan ventilasi udara alami. Bahan kimia harus diberi
label secara baik dan disimpan ditempat yang aman. Jaga temperatur udara,
apabila panas atau dingin menjadi masalah pertimbangan insulasi.
- Gunakan Alat Pelindung Diri (APD)
Pastikan tersedia pakaian dan alat pelindung
diri, seperti kacamata, sepatu, sarung tangan, helm, dan lain sebagainya.
Pertolongan pertama penting, dan latihlah para karyawan cara mengunakannya.
Gunakan alat bantu yang terpelihara baik untuk
mengangkat atau memindahkan bendabenda berat dan sulit.
- Perubahan sama baiknya dengan istirahat
Variasikan kegiatan Anda atau karyawan, monoton, dan
kebosanan adalah musuh dari kualitas, produktivitas, serta keselamatan.
Menciptakan suasana dan kondisi kerja yang menarik dapat mengembangkan
keterampilan baru.
Beberapa rekan kerja membutuhkan perhatian khusus
agar bisa melakukan pekerjaan dengan baik. Karenanya pertimbangan kebutuhkan
perempuan hamil, penyandang cacat, pekerja pendatang atau orang berusia lanjut.
Istirahat singkat secara berkala membantu
meningkatkan produktivitas, kualitas kerja, dan menurunkan tingkat kecelakaan.
Untuk jangka panjang, jangan menganggap libur kerja ataupun berlibur sebagai
kemewahan, karena tujuan berlibur adalah mencegah kelelahan dan kecapaian
kerja.
B. Mengidentifikasi Aspek-Aspek Keamanan Kerja.
Dalam konsep dasar mengenai keselamatan dan kesehatan kerja
ada satu kata yang selalu harus diingat yaitu ”Pencegahan merupakan cara yang
paling efektif” artinya mencegah terjadinya kecelakaan berarti sudah tercapai
tujuan menghindari kecelakaan itu sendiri. Dua hal terbesar yang menjadi
penyebab kecelakaan kerja yaitu perilaku yang tidak aman dan kondisi lingkungan
yang tidak aman. Berdasarkan data dari Biro Pelatihan Tenaga Kerja, penyebab kecelakaan
yang pernah terjadi sampai saat ini adalah diakibatkan oleh perilaku yang tidak
aman sebagai berikut: a) sembrono dan tidak hati-hati; b) tidak mematuhi
peraturan;c. tidak mengikuti standar prosedur kerja; d) tidak memakai alat
pelindung diri; dan e) kondisi badan yang lemah.
Persentase penyebab kecelakaan kerja yaitu 3% dikarenakan
sebab yang tidak bisa dihindarkan (seperti bencana alam), selain itu 24%
dikarenakan lingkungan atau peralatan yang tidak memenuhi syarat dan 73%
dikarenakan perilaku yang tidak aman. Cara efektif untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja adalah dengan menghindari terjadinya lima perilaku tidak aman
yang telah disebutkan di atas.
Jenis-jenis kecelakaan pada beberapa bidang industri
perbengkelan :
Jenis-jenis kecelakaan antara lain;terjepit, terlindas,
teriris, terpotong, jatuh terpeleset, tindakan yg tidak benar, tertabrak,
berkontak dengan bahan yang berbahaya, kejatuhan barang dari atas, terkena
benturan keras, terkena barang yang runtuh, roboh, kebocoran gas, menurunnya
daya pendengaran, menurunnya daya penglihatan, tersengat aliran listrik, dan
kebakaran.
Cara pengendalian ancaman bahaya kesehatan kerja :
- Pengendalian teknik: mengganti prosedur kerja,
- Menutup/mengisolasi bahan berbahaya: menggunakan
otomatisasi pekerjaan menggunakan cara kerja basah dan ventilasi pergantian
udara.
- Pengendalian administrasi: mengatur waktu kerja,
menyusun peraturan keselamatan dan kesehatan, memakai alat pelindung, memasang
tanda-tanda peringatan, membuat daftar data bahan-bahan yang aman, melakukan
pelatihan sistem penangganan darurat.
- Pemantauan kesehatan : melakukan pemeriksaan
kesehatan.
Untuk mengantisipasi hal-hal tersebut ada beberapa yang
harus di perhatikan terutama halhal sebagai berikut:
Gedung bengkel harus mempunyai pencahayaan
yang baik, ventilasi udara serta instalasi gas buang, dan menggunakan lantai dengan material yang tidak
licin.
Penataan peralatan dan ruang kerja harus
disesuaikan dengan fungsi alat dan mesin yang ada serta melakukan isolasi ruang
atau mesin yang dapat menimbulkan potensi bahaya, dapat dilakukan dengan garis
pembatas atau dengan pagar isolasi pembatas.
- Instruksi kerja dan Aturan
Setiap peralatan harus mempunyai instruksi
kerja yang jelas, termasuk mesin pengankat, mesin press, mesin bor, mesin
gerinda, dll. Serta pula aturan-aturan yang harus dijalankan peda saat bekerja
di bengkel mobil.
- Peralatan pelindung keselamatan
Tersedianya peralatan pelindung keselamatan
baik untuk melindungi pekerja maupun benda kerja seperti, helm atau topi kerja,
sarung tangan, kacamata kerja, masker, pelindung telinga, vender cover dll.
- Peralatan pemadam kebakaran
Harus tersedia alat pemadam kebakaran baik
yang berupa hidrant, tabung pemadam kebakaran maupun media pasir dsb, mengingat
pada bengkel mobil kita bekerja dengan bahan bakar.
Pada dasarnya semua itu sangat tergantung
dari manusianya, banyak kecelakaan kerja terjadi karena faktor manusia. Oleh
karena itu setiap pekarja harus dibekali pelatihan tindakan kesehatan dan
keselamatan kerja. Termasuk berperan dan bekerja seuai dengan porsi dan bidang
pekerjaannya.
- Papan petunjuk dan peringatan
Pada tempat tempat tertantu harus diberi
papan petunjuk maupun papan peringatan, seperti petunjuk tempat alat tabung pemadam
kebakaran, peringatan bahaya kebakaran, peringatan dilarang merokok dll.
Semoga Bermanfaat Friend Tani. Terimakasih..!!!
1 Komentar
Mantap Pak
BalasHapus