Latest Tweets

Perbedaan Antara Pupuk Organik dan Anorganik - Kuliah Pertanian Indonesia

Halo sobat tani kali ini mimin akan membahas tentang apa perbedaan antara pupuk organik dan pupuk anorganik. Nah bagi kalian yang pengen tau lebih lanjut apa itu perbedaannya, simak penjelasan di bawah ini.

Pupuk Organik

Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanamanhewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya.

Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian atau seluruhnya berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa.

Kelebihan Pupuk Organik :

  • Harga Lebih Murah jika dibandingkan dengan pupuk Anorgani.
  • Bahan baku lebih mudah di dapat karena bahan baku dapat dengan muda kita temukan di lingkungan sekitar kita
  • Pupuk organik mampu berperan memobilisasi atau menjembatani hara yang sudah ada di tanah sehingga mampu membentuk partikel ion yang mudah diserap oleh akar tanaman.
  • Pupuk organik akan memberikan kehidupan mikroorganisme tanah yang selama ini menjadi sahabat petani dengan lebih baik.
  • Pupuk organik membantu menjaga kelembaban tanah dan mengurangi tekanan atau tegangan struktur tanah pada akar-akar tanaman.
  • Pupuk organik sangat membantu mencegah terjadinya erosi lapisan atas tanah yang merupakan lapisan mengandung banyak hara.
  • Pupuk organik berperan positif dalam menjaga kehilangan secara luas hara Nitrogen dan Fosfor terlarut dalam tanah.

Kekurangan Pupuk Organik :

  • Kandungan unsur hara jumlahnya kecil, sehingga jumlah pupuk yang diberikan harus relatif banyak bila dibandingkan dengan pupuk anorganik.
  • Karena jumlahnya banyak, menyebabkan memerlukan tambahan biaya operasional untuk pengangkutan dan implementasinya.
  • Dalam jangka  pendek, apalagi untuk tanah-tanah yang sudah miskin unsur hara, pemberian pupuk organik  yang membutuhkan jumlah besar sehingga menjadi beban biaya bagi petani. Sementara itu reaksi atau respon tanaman terhadap pemberian pupuk organik tidak se-spektakuler pemberian pupuk buatan.

Contoh Pupuk Organik :

  • Pupuk Hijau
Pupuk hijau berasal dari pelapukan tanaman, baik tanaman sisa panen maupun tanaman yang sengaja ditanam untuk diambil hijauannya.

  • Pupuk Kandang
Pupuk kandang ialah olahan kotoran hewan, biasanya ternak, yang diberikan pada lahan pertanian untuk memperbaiki kesuburan dan struktur tanah. Pupuk kandang adalah pupuk organik, sebagaimana kompos dan pupuk hijau.

  • Pupuk Kompos
Pupuk kompos dihasilkan dari pelapukan bahan organik melalui proses biologis dengan bantuan organisme pengurai. 
  • Pupuk Hayati Organik 
Pupuk hayati terdiri atas organisme hidup yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan menghasilkan nutrisi penting bagi tanaman. Dalam Peraturan Menteri Pertanian, pupuk hayati tidak digolongkan sebagai pupuk organik, tetapi sebagai pembenah tanah. Namun, dalam penerapannya di lapangan, seringkali dianggap sebagai pupuk organik.

Pupuk Anorganik 

Pupuk buatan merupakan pupuk mineral yang diproduksi oleh pabrik pupuk. Pupuk buatan memiliki berbagai macam jenis tergantung dari kandungan unsur pupuknya. Pupuk buatan dapat juga dikatakan sebagai pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan cara meramu berbagai bahan kimia sehingga dapat menjadi nilai jual yang tinggi.

Pupuk anorganik adalah jenis pupuk yang terbuat dari proses fisika, kimia dan biologis yang pada umumnya dibuat oleh beragam pabrik dengan bahan dasar pembuatan pupuk anorganik berbeda-beda sesuai dengan fungsi dan faktor lainnya.

Kelebihan Pupuk Anorganik :

  • Unsur hara yang terkandung dalam Pupuk Anorganik cepat terurai
  • Cepat dan mudah terserap oleh tumbuhan
  • Penggunaan pupuk lebih mudah dilakukan
  • Kebutuhan tanaman akan unsur hara bisa di lakukan dengan mudah karena pupuk anorganik atau pupuk buatan unsur haranya sudah jelas.
Kekurangan Pupuk Anorganik :
  • Cepat terurai dan kandungan unsur hara yang banyak, sehingga jika pupuk terkena tanaman langsung bisa membuat tanaman menjadi layu dan mati.
  • Pupuk anorganik atau pupuk buatan tidak bisa tersimpan lama  pada media tanam, sehingga interval waktu pemupukan harus sering dilakukan 
  • Ketersediaan pupuk tidak terjamin.
  • Tidak setiap pupuk organik mendapatkan subsidi dari pemerintah, sehingga harga pupuk ada yang relatif tinggi dan ada yang tidak.
  • Terlalu sering menggunakan pupuk organik dapat mengakibatkan tidak seimbangnya unsur hara dalam tanah dan menurunkan PH tanah.
  • Penggunaan yang terlalu sering dapat membuat tanah tidak bisa menyimpan kandungan air didalam tanah, sehingga tanah akan cepat kering.
Contoh Pupuk Anorganik :

  • Pupuk Urea
  • Pupuk ZA
  • Pupuk Ponska (NPK)
  • Pupuk SP 36 atau SP 18
  • Pupuk TSP
  • Pupuk KCL
  • Pupuk Gandasil B
  • Pupuk Gandasil D


Mungkin itu saja penjelasan kita pada kesempatan kali ini. Admin mengucapkan terimakasih kepada sabat tani sekalian yang telah berkunjung. Semoga bermanfaat dan terima kasih!


Posting Komentar

0 Komentar