Latest Tweets

Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Farm dan Bengkel - Kuliah Pertanian Indonesia

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan salah satu upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. dibawah ini merupakan penerapan K3 di Farm dan Bengkel.

A. Prosedur Savety

Pada kebanyakan tempat kerja prosedur savety biasanya sudah ada dan sudah ditentukan, sesuai dengan tempat dan bidang kerja masing-masing. 10 langkah prosedur keselamatan kerja yang dapat dipedomi diuraikan sebagai berikut:

  • Keselamatan adalah masalah semua orang
Apabila Anda melihat ada sesuatu yang salah, jangan tinggalkan, Diskusi berkala dengan rekan kerja, supervisor, dan pekerja merupakan kunci terhadap keselamatan. Oleh karena itu perlu dikembangkan sistem pertukaran informasi, ide, dan permasalahan serta rentang waktu untuk pengecekan berkala. Perbaikan kecil, harian, merupakan kunci dari lingkungan kerja yang aman dan produktif.

  • Gunakan Ruangan dengan baik
Jangan mencampuradukan ruangan untuk bekerja, istirahat, dan gudang. Bersihkan ruang kerja, dan lengkapi dengan penerangan yang memadai. Air minum dan fasilitas kamar kecil yang bersih harus tersedia.

  • Cek ruang kerja Anda
Jadwalkan beberapa menit untuk mengecek ruang kerja Anda, Idealnya Anda harus bekerja pada ketinggian bahu dalam postur tubuh alami yang mengurangi gerakan penunduk, menekuk ataupun mengangkat tangan, Barang-barang yang sering dipakai harus berada dalam jangkauan anda.

  • Pasang Pengaman
Pastikan mesin dengan bagian bergerak yang berbahaya tetap terjaga, juga koneksi listrik dan kabelnya dalam pabrik. Periksa dan rawat peralatan Anda secara teratur. Periksa setidaknya satu bulan sekali untuk memastikan tidak ada bagian-bagian rusak atau tidak stabil. 
  • Pikirkan Lingkungan Anda
Bukan hanya pabrik yang memapari Anda dengan bahaya seperti debu, kimia, suara, dan panas. Kantor dan rumah sama-sama punya potensi bahaya. Upayakan memaksimalkan ventilasi udara alami. Bahan kimia harus diberi label secara baik dan disimpan ditempat yang aman. Jaga temperatur udara, apabila panas atau dingin menjadi masalah pertimbangan insulasi. 

  • Gunakan Alat Pelindung Diri (APD)

Pastikan tersedia pakaian dan alat pelindung diri, seperti kacamata, sepatu, sarung tangan, helm, dan lain sebagainya. Pertolongan pertama penting, dan latihlah para karyawan cara mengunakannya.

  • Gunakan Alat Bantu
Gunakan alat bantu yang terpelihara baik untuk mengangkat atau memindahkan bendabenda berat dan sulit.

  • Perubahan sama baiknya dengan istirahat
Variasikan kegiatan Anda atau karyawan, monoton, dan kebosanan adalah musuh dari kualitas, produktivitas, serta keselamatan. Menciptakan suasana dan kondisi kerja yang menarik dapat mengembangkan keterampilan baru.

  • Perhatian Khusus
Beberapa rekan kerja membutuhkan perhatian khusus agar bisa melakukan pekerjaan dengan baik. Karenanya pertimbangan kebutuhkan perempuan hamil, penyandang cacat, pekerja pendatang atau orang berusia lanjut.

  • Beristirahatlah
Istirahat singkat secara berkala membantu meningkatkan produktivitas, kualitas kerja, dan menurunkan tingkat kecelakaan. Untuk jangka panjang, jangan menganggap libur kerja ataupun berlibur sebagai kemewahan, karena tujuan berlibur adalah mencegah kelelahan dan kecapaian kerja.

B. Mengidentifikasi Aspek-Aspek Keamanan Kerja.

Dalam konsep dasar mengenai keselamatan dan kesehatan kerja ada satu kata yang selalu harus diingat yaitu ”Pencegahan merupakan cara yang paling efektif” artinya mencegah terjadinya kecelakaan berarti sudah tercapai tujuan menghindari kecelakaan itu sendiri. Dua hal terbesar yang menjadi penyebab kecelakaan kerja yaitu perilaku yang tidak aman dan kondisi lingkungan yang tidak aman. Berdasarkan data dari Biro Pelatihan Tenaga Kerja, penyebab kecelakaan yang pernah terjadi sampai saat ini adalah diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman sebagai berikut: a) sembrono dan tidak hati-hati; b) tidak mematuhi peraturan;c. tidak mengikuti standar prosedur kerja; d) tidak memakai alat pelindung diri; dan e) kondisi badan yang lemah.

Persentase penyebab kecelakaan kerja yaitu 3% dikarenakan sebab yang tidak bisa dihindarkan (seperti bencana alam), selain itu 24% dikarenakan lingkungan atau peralatan yang tidak memenuhi syarat dan 73% dikarenakan perilaku yang tidak aman. Cara efektif untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja adalah dengan menghindari terjadinya lima perilaku tidak aman yang telah disebutkan di atas.

Jenis-jenis kecelakaan pada beberapa bidang industri perbengkelan :

Jenis-jenis kecelakaan antara lain;terjepit, terlindas, teriris, terpotong, jatuh terpeleset, tindakan yg tidak benar, tertabrak, berkontak dengan bahan yang berbahaya, kejatuhan barang dari atas, terkena benturan keras, terkena barang yang runtuh, roboh, kebocoran gas, menurunnya daya pendengaran, menurunnya daya penglihatan, tersengat aliran listrik, dan kebakaran. 

Cara pengendalian ancaman bahaya kesehatan kerja :

  • Pengendalian teknik: mengganti prosedur kerja,
  • Menutup/mengisolasi bahan berbahaya: menggunakan otomatisasi pekerjaan menggunakan cara kerja basah dan ventilasi pergantian udara.
  • Pengendalian administrasi: mengatur waktu kerja, menyusun peraturan keselamatan dan kesehatan, memakai alat pelindung, memasang tanda-tanda peringatan, membuat daftar data bahan-bahan yang aman, melakukan pelatihan sistem penangganan darurat.
  • Pemantauan kesehatan : melakukan pemeriksaan kesehatan.
Untuk mengantisipasi hal-hal tersebut ada beberapa yang harus di perhatikan terutama halhal sebagai berikut:
  • Konstruksi Gedung
Gedung bengkel harus mempunyai pencahayaan yang baik, ventilasi udara serta instalasi gas buang, dan  menggunakan lantai dengan material yang tidak licin.
  • Lay-out bengkel
Penataan peralatan dan ruang kerja harus disesuaikan dengan fungsi alat dan mesin yang ada serta melakukan isolasi ruang atau mesin yang dapat menimbulkan potensi bahaya, dapat dilakukan dengan garis pembatas atau dengan pagar isolasi pembatas.
  • Instruksi kerja dan Aturan
Setiap peralatan harus mempunyai instruksi kerja yang jelas, termasuk mesin pengankat, mesin press, mesin bor, mesin gerinda, dll. Serta pula aturan-aturan yang harus dijalankan peda saat bekerja di bengkel mobil.
  • Peralatan pelindung keselamatan
Tersedianya peralatan pelindung keselamatan baik untuk melindungi pekerja maupun benda kerja seperti, helm atau topi kerja, sarung tangan, kacamata kerja, masker, pelindung telinga, vender cover dll.
  • Peralatan pemadam kebakaran
Harus tersedia alat pemadam kebakaran baik yang berupa hidrant, tabung pemadam kebakaran maupun media pasir dsb, mengingat pada bengkel mobil kita bekerja dengan bahan bakar.
  • Sumber Daya Manusia
Pada dasarnya semua itu sangat tergantung dari manusianya, banyak kecelakaan kerja terjadi karena faktor manusia. Oleh karena itu setiap pekarja harus dibekali pelatihan tindakan kesehatan dan keselamatan kerja. Termasuk berperan dan bekerja seuai dengan porsi dan bidang pekerjaannya. 
  • Papan petunjuk dan peringatan
Pada tempat tempat tertantu harus diberi papan petunjuk maupun papan peringatan, seperti petunjuk tempat alat tabung pemadam kebakaran, peringatan bahaya kebakaran, peringatan dilarang merokok dll.

Semoga Bermanfaat Friend Tani. Terimakasih..!!!


Posting Komentar

1 Komentar