Latest Tweets

Lima Pola Tanam Padi Sawah - No 2 Pasti subur!

Dalam menanam padi disawah tentu banyak pola yang dapat kita pakai dan terapkan. bebrapa pola tersebut pastinya memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. nah di bawah ini mimin akan jelaskan 5 pola tanam padi sawah buat sobat tani, selamat membaca....

1. Kondisi Lahan yang Siap Untuk Ditanami Bibit :

       Kondisi lahan yang siap ditanami bibit padi  yaitu berupa fisik tanah lapisan yang semula keras menjadi data dan melumpur.Gulma mati dan membusuk menjadi humus, aerasi tanah dalam kondisi baik, lapisan bawah tanah menjadi jenuh air yang dapat menghemat air. Dua minggu sebelum dilakukan pengolahan lahan sebaiknya diberikan bahan organik berupa pupuk kandang 2 ton/ha dan kompos jerami 5 ton/ha secara merata di atas lahan. Pengolahan lahan bisa dilakukan dengan 2 kali bajak dan 1 kali garu untuk mendapat hasil olahan yang optimal.

2. LimaPola Tanam Padi Sawah :

  1. Budidaya padi sawah sistem tanam benih langsung (Tabela)  
  2. Budidaya padi sawah sistem legowo  
  3. Budidaya padi sawah sistem Tanam Pindah (Tapin)  
  4. Budidaya padi sawah sistem mina padi  
  5. Budidaya padi sawah metode SRI (System of rice intensificaton) 
3. Cara menanam bibit padi yang benar, jarak tanam, kedalaman penanaman, dan jumlah bibit yang ditanam untuk kelima pola tanam :

Budidaya padi sawah sistem tanam benih langsung (Tabela) 

    Penanaman padi menggunakan sistem tanam benih lagsung yaitu menggunakan  jarak tanam yang bisa ditentukan dengan jarak tegel 20 x 20 cm, 25 x 25 cm atau juga dengan jajar legowo 2 : 1 atau 4 : 1.  Kedalaman penanaman benih padi menyesuaikan hingga kedalaman maksimal 5 cm. jumlah bibit yang dibutuhkan dalam sistem tanam padi langsung bisa mencapai 25-45 kg/Hektar. 

Budidaya padi sawah sistem legowo :

    Penanaman padi menggunakan sistem tanam legowo yaitu menggunakan jarak tanam menggunakan jarak tanam (25×25) cm antar rumpun dalam baris; 12,5 cm jarak dalam baris; dan 50 cm sebagai jarak antar barisan/lorong atau ditulis (25×12,5×50) cm. Hindarkan penggunaan jarak tanam yang sangat rapat, misalnya (20×20) cm, karena akan menyebabkan jarak dalam baris sangat sempit. Kedalaman tanam padi bisa menyesuaikan dengan kedalaman tanam maksimal mencapai 5 cm. Jumlah bibi yang dibutuhkan dalam sistem legowo bisa mencapai 25-45 kg/Hektar. 

Budidaya padi sawah sistem Tanam Pindah :

    Penanaman padi menggunkan sistem tanam pindah yaitu dilakukan setelah bibit berumur 21 hari semai dengan 3 batang bibit per lubang jarak tanam 25cm x 25cm. Dengan kedalaman tanam padi menyesuaikan maksimal 5 cm. Jumlah bibit yang digunakan dalam sistem tanam pindah ini bisa mencapai 25-45 kg/Hektar. 

Budidaya padi sawah sistem mina padi :

    Penanaman padi. Sistim tanam yang ideal diterpkan dalam Minapadi adalah sistim tanam jajar legowo baik itu legowo 2:1 atau 4:1. Pada jajar legowo 2:1, setiap dua barisan tanam terdapat lorong selebar 40 cm, jarak antar barisan 20 cm, tetapi jarak dalam barisan lebih rapat yaitu 10 cm. Dengan kedalaman menyesuaikan maksimal 5 cm. Jumlah bibit yang digunakan dalam sistem tanam mina padi bisa mencapai 25-45 kg/Hektar.  Penanaman padi. Sistim tanam yang ideal diterpkan dalam Minapadi adalah sistim tanam jajar legowo baik itu legowo 2:1 atau 4:1. Pada jajar legowo 2:1, setiap dua barisan tanam terdapat lorong selebar 40 cm, jarak antar barisan 20 cm, tetapi jarak dalam barisan lebih rapat yaitu 10 cm. Dengan kedalaman menyesuaikan maksimal 5 cm. Jumlah bibit yang digunakan dalam sistem tanam mina padi bisa mencapai 25-45 kg/Hektar.

Budidaya padi sawah metode SRI (System of rice intensificaton) :

    Penanaman padi menggunkan sistem SRI ini yaitu menggunakan jarak tanam Benih padi ditanam pada petakan yang di sekelilingnya dibuat parit atau saluran air dengan jarak tanam minimal 27 x 27 cm atau 30 x 30 cm dan 35 x 35 cm, diharapkan kedalaman tanah lapisan olah berkisar antara 25 hingga 30 cm, hal ini dilakukan agar perakaran lebih baik dan pergerakannya dapat maksimal. Dengan kedalaman menyesuaikan maksimal 5 cm. Jumlah bibit yang digunakan dalam sistem SRI ini biasanya mencapai 25-45 kh/Hektar. 

4. Cara Mengambil Bibit Padi di Persemaian 
 
    Cara mengambil bibit padi di pesemaian yang benar yaitu denga cara mencabut bagian akar padi. Pada saat mencabut akar padi di pesemaian jangan memegang bagian daun atau batang muda padi tetapi bagian batang dekat akarnya supaya daun dan batang muda padi tidak patah dan menyebabkan kecacatan pada bibit padi. 

Mungkin itu saja tips dan trik dari mimin sobat tani. Selamat Mencoba...

Posting Komentar

2 Komentar